Minggu, 11 November 2012
Senin, 22 Oktober 2012
Suasana saat menonton dan menjadi supporter cabang olahrag voli |
Mekipun proses belajar-mengajar tetap dilaksanakan selama Porseni IX berlangsung, tidak menyulutkan semangat anak-anak Polsri untuk tetap menjadi supporter dan mendukung teman-teman yang berjuang, terutama bagi mahasiswa/mahasiswi kelas 1-MI.B.
Kami tetap menyaksikan pertadingan tanpa mengganggu jam kuliah kami. Karena waktu kulaih anak kelas 1-MI.B pukul 12.40 WIB jadi, kami menyaksikan Porseni IX dan menjadi supporter di waktu pagi hari. dari pukul 08.00-11.30 WIB. Setelah itu kami langsung menuju ke Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) untuk menuntut ilmu kembali.
babak semi final antara Polsri dengan Politeknik daerah lain |
Babak semi final antara Wadud Ramadhona melawan peserta Politeknik dari daerah lain |
pertandingan Final antara Wadud Ramadhona dan perserta dari Polsri lainnya |
foto bersama sang peraih medali emas cabang olahraga karate, Wadud Ramadhona |
Kamis, 18 Oktober 2012 merupakan babak semi final dan final pada cabang olahraga karate yang berlangsung di gedungg aula Polsri. Pada semi final 2 peserta dari Polsri bisa lolos ke babak final setelah bertanding melawan peserta dari Politeknik daerah lain.
Pada babak final semua supprter Polsri merasa bingung untuk mendukung siapa, karena finalisnya berasal dari Polsri semua. Dan itu merupakan kebanggaan sendiri bagi Polsri. Pada akhir pertandingan final, ternyata Wadud Ramadhona lah yang menjadi juara pertamanya.
Usai pertandingan final karate, kami langsung mewawancarai sang juara dari jurasan PJJ semester III ini.Dari hasil wawancara yang kami ajukan teryata Wadud Ramadhona sebelum pelaksanaan lomba telah berlatih seoptimal mungkin sehingga bisa meraih juara pertama dan menyumbangkan medali emas bagi Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri).
"Memang sebelum pelaksanaan, saya dan mungkin teman-teman lainnya telah melakukan persiapan matang sebelum pertandingan. Biasanya saya berlatih karate setiap hari dan setiap sore saya melakukan olahraga lari secara teratur", ujarnya.
Menjadi kebanggaan tersendiri tentunya bisa membrikan medali emas bagi Polsri dalam cabang olahraga karate.
"saya senang dan bangga bisa menjadi juara pertama, saya bisa memberikan kebanggaan bagi Polsri dengan meraih medali emas", ujar wadud dengan bahagia.
Sesungghnya dengan adanya pertandingan ini bisa mengganggu jam perkuliahan jika kita tidak bisa memanage waktu dengan baik. tapi, tidak bagi seorang cowok tangguh ini, ia tetap bisa mengontrol waktu pelajarannya supaya tidak ketinggalan pelajaran kuliahnya.
"Supaya tidak banyak ketinggalan pelajaran, saya menghubungi para dosen untuk tetap memberikan saya mata kuliah yang mungkin tidak saya ikuti selama saya melakukan platihan pada waktu kuliah. Saya meminta kepada dosen untuk memberikan mata kuliah pada waaku kosong, jadi saya bisa menyusul pelajaran yang ketinggan. Selain itu juga saya bertanya kepada teman sekelas saya yang lainnya", jelas wadud.
Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya, RD Kusumanto |
"Ajang ini bersifat nasional dan Polsri sendiri bertindak sebagai penyenggara dengan mengirim 145 atlet," ujar Bapak Kusumanto
Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) telah mempersiapkan atlet untuk berprestasi pada ajang Porsni IX dengan mengadakan pemusatan latihan selama kurang-lebih 2-3 bulan sebelum pelaksanaan.
"Atlet sudah siap, baik secara mental dan fisik untuk mewujudkan target juara umum dan sukses sebagai tuan rumah," tegasnya.
Target juara umum itu dipandang realistis mengingat pada Porseni VII di Aceh mampu menjadi juara umum II dan di Bandung pada Porseni ke VIII masuk 10 besar.Pada Porseni kali ini, Polsri mengirimkan atlet untuk semua jenis lomba yang dipertandingkan.
Kusumanto mengatakan hampir 60 persen dari setiap cabang olahraga menjadi unggulan, seperti bola voli, bola basket, panjat tebing, karate dan taekwondo.
"Atlet yang berprestasi akan diberikan semacam penghargaan sebagai wujud pengakuan dan penghargaan seperti beasiswa dan bonus," katanya.
Sebanyak 43 Politeknik se-Indonesia akan ambil bagian pada ajang ini yang terdiri dari 27 politeknik negeri dan 16 politeknik swasta.
Usep Tiesnaja S.Kom, M.kom; Pridson Mandiangan SE.MM; Alhusori SE.M.AB |
3 Dosen Polsri sekaligus Panitia Poseni IX |
Seluruh masyarakat Politeknik Negeri Sriwijaya (POLSRI) tersenyum bangga dan bahagia karena bisa menjadi tuan rumah dan pemegang Juara Uum Pertama pada ajang bergengsi Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) IX. Hal ini ditunjukkan karena pada pelaksanaan Porseni IX di Sumatera Selatan ini, Polsri bisa meraih gelar Juara Umum Pertama untuk pertama kalinya. Seperti luapan bahagia yang disampaikan oleh 3 Dosen Polsri yang juga merupakan Panitia Porseni IX pada wawancara yang kami ajukan. "kami atau lebih tepatnya kita semua pasti dan harus merasa bangga karena bisa menjadi tuan rumah Porseni IX sekaligus pemegang Juara Umum Pertama untuk yang pertama", ujar Bapak Usep Tiesnajaya seorang dosen MI yang menjadi Panitia Acara. Pada Tahun-tahun sebelumnya, saat pelaksanaa Porseni VII di Aceh Polsri hanya bisa meraih Juara Umum kedua. Keberhasilan Polsri pada tahun ini pun sesuai dengan harapan Direktur Polsri yang yakin Polsri bisa meraih gelar Juara Umum Pertama.
Tentunya gelar Juara Umum Pertama yang diraih Polsri bukanlah tanpa pengorbanan, bahkan membutuhkan kerja keras. Dimana para peserta (mahasiswa/mahasiswi Polsri) yang mengikuti perlombaan telah digembleng dan dilatih seoptimal mungkin sebelum pelaksanaan. "Ya, tentunya semua peserta yang ikut andil telah digembleng selama kurang-lebih 2-3 bulan sebelum Porseni dilaksanakan"ujar Bapak Usep lagi.
Bukan hanya persiapan pemain yang dilakukan oleh pihak Polsri tetapi juga persiapan acara pembukaan, acara inti hingga acara penutupan. Polsri pun melakukan penyambutan kepada Kontingen-kontingen dari daerah-daerah lainnya dengan mengantar atau mngiringi semua kontingen hingga sampai ketepat pelaksanaan lomba. Dan pihak Polsri pun mengantarkan kepulangan para peserta lainnya hingga kembali ke daerah mereka masing-masing. "Sebagai tuan rumah, kita harus menyambut kedatangan para peserta lainnya dengan mengiringi sampai ketempat tujuan ataupun menjemput para peserta dibandara. Kepulangan peserta ke daerah masing-masing tetap diiringi oleh pihak Polsri", tambah pak Usep.
Sabtu, 20 Oktober 2012 kemarin merupakan hari terakhir pelaksananaan Pekan Olahraga dan Seni IX. Penutupan acaraya pun dilaksanakan pada sabtu malamnya pukul 19.00 WIB. Persiapan Penutupan Porseni IX telah dirancang dengan sedemikin rupa, para panitia acara pun merasa lebih relax atau lebih santai dibandingkan dengan pesiapan Pembukaannya. Seperti yang disampaikan Bapak Pridson Mandiangan seorang dosen Akuntansi yang juga seorang Panitia Polsri IX,"Syukurlah, Persiapan Penutupan pada malam hari ini telah selesai kami rancang. Acara Penutupan ini tentunya terasa lebih santai bagi kami, tidak seperti acara pembukaan yang begitu menegangkan hehehehehe".
Kemenagan Polsri pada ajang Porseni IX ini telah menambah semangat bagi semua pihak Posri untuk bisa mempertahankan gelar Juara Umum Pertama pada Porseni berikutnya. Polsri optimis 2 tahun kedepan bisa meraih gelar Juara Umum Pertama utuk yang kedua kalinya yang mungkin akan dilaksanakan di Bali."Haruslah kita optimis bisa meraih gelar Juara lagi pada Porseni berikutnya. Jangan mau kalah dengan pesaing-pesaing lainnya", tegas pak Alhusori. Dan pastinya Politeknik Negeri di seluruh Indonesia pun tidak akan menyerah dan membiarkan Polsri meraih Juara Umum lagi, mereka pasti akan lebih berjuang untuk bisa merebut kemenagan Polsri pada tahun ini.
What The ..... !!
Happy Ever After :)
Who is ? :D
What are you doin'? -__-
IT'S JUST FOR FUN,GUYS! :D
Minggu, 21 Oktober 2012
Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) memimpin klasemen sementara ajang Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) IX Politeknik se-Indonesia. Polsri mengumpulkan lima emas dan dua perak.
Di peringkat kedua, kontingen Politeknik PIKSI Ganesha Bandung dengan dua emas dan dua perak, dan posisi ketiga Politeknik Negeri Ujung Pandang dengan satu emas, dua perak, dan tiga perunggu.
Polsri sukses menambah medali emas dan perak dari cabang atletik dan taekwondo. Atlet Polsri yang mempersembahkan medali emas di cabang atletik yakni, Winda Ariani (nomor lari 5000 meter putri). Kemudian, dari taekwondo Ridho Putra AR di (under 54 kg putra), dan Bayu Okta Wijaya (under 63 kilogram). Sedangkan nomor under 49 kilogram putri kontingen Polsri meraih perak.
Dengan hasil ini, tuan rumah mengukuhkan diri sebagai juara umum di cabor taekwondo dengan empat medali emas dan satu medali perak. Sementara di atletik, pelari tuan rumah yang turun di nomor 5000 meter putri mengungguli lawan-lawannya dengan catatan waktu tercepatnya yakni 26.50.49.
Kemudian perak diraih atlet dari Poltek Negeri Samarinda, Rabaniyah, dengan waktu 28.29.61. Selanjutnya Gusti Ayu Anindya dari Poltek Negeri Lampung mencatatkan waktu 29.15.30 berhak atas perak.
Kasubag Humas Polsri, Edi Aswan mengatakan, hasil ini memenuhi target Polsri menjadi juara umum. Kendati dia tetap menargetkan Polsri masuk tiga besar."Target kita menjadi juara umum," ujarnya.
Langganan:
Postingan (Atom)