Senin, 22 Oktober 2012

KARATE SUMBANGSI MEDALI EMAS


babak semi final antara Polsri dengan Politeknik daerah lain

Babak semi final antara Wadud Ramadhona melawan peserta Politeknik dari daerah lain


pertandingan Final antara Wadud Ramadhona dan perserta dari Polsri lainnya

foto bersama sang peraih medali emas cabang olahraga karate, Wadud Ramadhona


Kamis, 18 Oktober 2012 merupakan babak semi final dan final pada cabang olahraga karate yang berlangsung di gedungg aula Polsri. Pada semi final 2 peserta dari Polsri bisa lolos ke babak final setelah bertanding melawan peserta dari Politeknik daerah lain.

Pada babak final semua supprter Polsri merasa bingung untuk mendukung siapa, karena finalisnya berasal dari Polsri semua. Dan itu merupakan kebanggaan sendiri bagi Polsri. Pada akhir pertandingan final, ternyata Wadud Ramadhona lah yang menjadi juara pertamanya.

Usai pertandingan final karate, kami langsung mewawancarai sang juara dari jurasan PJJ semester III ini.Dari hasil wawancara yang kami ajukan teryata Wadud Ramadhona sebelum pelaksanaan lomba telah berlatih seoptimal mungkin sehingga bisa meraih juara pertama dan menyumbangkan medali emas bagi Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri).

"Memang sebelum pelaksanaan, saya dan mungkin teman-teman lainnya telah melakukan persiapan matang sebelum pertandingan. Biasanya saya berlatih karate setiap hari dan setiap sore saya melakukan olahraga lari secara teratur", ujarnya.

Menjadi kebanggaan tersendiri tentunya bisa membrikan medali emas bagi Polsri dalam cabang olahraga karate.

"saya senang dan bangga bisa menjadi juara pertama, saya bisa memberikan kebanggaan bagi Polsri dengan meraih medali emas", ujar wadud dengan bahagia.


Sesungghnya dengan adanya pertandingan ini bisa mengganggu jam perkuliahan jika kita tidak bisa memanage waktu dengan baik. tapi, tidak bagi seorang cowok tangguh ini, ia tetap bisa mengontrol waktu pelajarannya supaya tidak ketinggalan pelajaran kuliahnya.

"Supaya tidak banyak ketinggalan pelajaran, saya menghubungi para dosen untuk tetap memberikan saya mata kuliah yang mungkin tidak saya ikuti selama saya melakukan platihan pada waktu kuliah. Saya meminta kepada dosen untuk memberikan mata kuliah pada waaku kosong, jadi saya bisa menyusul pelajaran yang ketinggan. Selain itu juga saya bertanya kepada teman sekelas saya yang lainnya", jelas wadud.

0 komentar:

Posting Komentar